Senin, 26 Desember 2016

Contoh kasus bimbingan pribadi, sosial, belajaran, karir dan cara penyelesaian

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING
Contoh kasus bimbingan pribadi, sosial, belajaran, karir dan cara penyelesaian

 












DISUSUN OLEH :
1.
Yulia Sudarmi
(1501030372)
2.
Ahmad Nawawi
(15010303  )
3.
Farhatunnisah
(15010303  )
4.
Heri Sopian Hadi
(15010303  )
5.
Reka Amalia
(15010303  )


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
MATARAM
2016

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul " contoh kasus-kasus bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier dan cara penyelesaiannya". Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling. Penulis menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik serta saran yang membangun senantiasa kami harapkan guna perbaikan dimasa mendatang.
          Akhirnya kami para penyusun  berharap semoga makalah ini bemanfaat bagi kami khususnya dan anda yang membaca makalah ini.
                                                                                      
                                                               Mataram, 15 Oktober  2016

                                                                              Penulis











DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
A.    Latar Belakang............................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................ 2
C.    Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 3
A.    Ragam Bimbingan Beserta Masalah-Masalahnya..................... 3
1.    Bimbingan Pribadi....................................................................... 4
2.    Bimbingan Sosial......................................................................... 5
3.    Bimbingan Belajar....................................................................... 6
4.    Bimbingan Karier........................................................................ 7
B.     Cara Mengatasi Masalah Dalam Berbagai Bimbingan............. 8
1.    Bimbingan Pribadi....................................................................... 8
2.    Bimbingan Sosial......................................................................... 9
3.    Bimbimgan Belajar.................................................................... 10
4.    Bimbingan Karier...................................................................... 12
BAB III PENUTUP........................................................................... 14 
A.    Kesimpulan.................................................................................. 14
B.     Saran............................................................................................. 14

 BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia di Indonesia yang bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu salah satunya didukung oleh pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk pribadi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Sekolah merupakan suatu sistem yang komponen-komponen didalamnya terintegrasi dengan baik. Bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen sekolah yang bertugas membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi komponen sekolah yang lain.
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara individu maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan perencanaan karier, melalui berbaga jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Secara formal kedudukan BK dalam sistem pendidikan di Indonesia ada didalam undang-undang No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional beserta perangkat peraturan pemerintahanya,  sedangkan hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan dasar dimana sekolah dasar ada didalamnya dibicarakan  secara khusus dalam PP No. 28/1999 tentang pendidikan dasar bab X pada pasal 25 ayat I.
Pelayanan bimbingan dan konseling memilliki peranan penting, baik bagi individu  yang berada dalam lingkungan sekolah, rumah tangga (keluarga), maupun masyarakat pada umumnya. Dalam kelembagaan sekolah terdapat sejumlah bidang kegiatan dan bidang pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai kedudukan dan peranan yang khusus.
Oleh karena itu dalam makalah ini kita akan membahas tentang masalah-masalah dalam kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan perencanaan karier. Selain membahas tentang masalah-masalahnya kita juga akan membahas tentang cara-cara penyelesaian masalah tersebut.

B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah contoh-contoh kasus dari bimbingan pribadi, bimbingan social, bimbingan karier, bimbingan belajar ?
2.    Bagaimanakah cara penyelesaian dari kasus-kasus tersebut ?

C.  Tujuan
1.    Mengetahui contoh-contoh kasus dari  bimbingan pribadi, bimbingan social, bimbingan karier, bimbingan belajar
2.    Mengetahui cara penyelesaian dari kasus-kasus yang menyangkut bimbingan pribadi, bimbingan social, bimbingan karier, bimbingan belajar


                                                                                                              













BAB II
PEMBAHASAN
A.  Macam-macam Bimbingan Beserta Masalah-Masalahnya
Seperti terdapat dalam perkembangan sejarahnya, bahwa bimbingan dan konseling pada awalnya hanya terbatas pada bimbingan jabatan misalnya, “job selection, job placement”, dan “job training”. Dengan cara ini, efisiensi dalam pekerjaan dapat tercapai dan penempatan orang sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada padanya, sehingga kesulitan-kesulian atau persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pekerjaan dapat dihindarkan. There major types of counseling: vocational, educational, and personal. Artinya adalah, ada tiga jenis utama konseling: kejuruan, pendidikan, dan pribadi.”
Hanya sebatas pada bimbingan pekerjaan. Disamping itu diharapkan adanya penempatan orang sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada padanya sehingga kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan pekerjaan dapat dihindarkan. Dalam segi pendidikan seperti yang dirintis oleh Jesse B. Davis. Selain adanya bimbingan dalam pekerjaan yang memunculkan vocational guidance, adapula pendidikan dalam yang merupakan educational guidance.  Banyak masalah timbul karena kondisi pribadi individu yang bersangkutan. Oleh karena itu timbullah bimbingan yang tertuju pada keadaan   pribadi seseorang sehingga kemudian muncul yang disebut personal guidance.[1]
Secara teoritis memang dapat dibedakan adanya bermacam-macam bimbingan dan konseling tersebut, tetapi secara praktis sangat sulit dapat dikatakan sangat kecil kemungkinannya untuk memisahkan antara yang satu dengan yang lain. Blum dan Balinsky juga mengemukakan hal yang sama sebagai berikut:
Pengertian bimbingan dan konseling menyangkut setiap aspek dari individu, baik fisik, psikis, maupun sosial. Dengan demikian tidaklah mungkin orang mengisolasi tiap-tiap bagian dengan bagian yang lain karena bagian yang satu selalu berhubungan dengan bagian yang lain. Dalam bimbingan dan konseling pendidikan, faktor pendidikanlah yang merupakan faktor yang menonjol.
Pada umumnya, orang memang membedakan bimbingan dan konseling dalam tiga macam, tetapi hal tersebut tidak berarti bahwa bimbingan dan konseling hanya terbatas pada tiga macam tersebut. Masih ada jenis bimbingan yang lain, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar,dan  bimbingan karier.
Jika dilihat dari segi masalah individu, maka jenis-jenis bimbingannya terbagi menjadi 4 jenis bimbingan diantaranya sebagai berikut :
1.    Bimbingan pribadi
Bimbingan pribadi bisa dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik. Menurut Surya (1988) bimbingan pribadi merupakan bimbingan dalam mengahadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi.
Sedangkan menurut Winkel (1991)  menyatakan bahwa bimbingan pribadi merupakan proses bantuan yang menyangkut keadaan batinnya sendiri. Berdasarkan pengertian di atas bimbingan pribadi (personal guidance) bisa bermakna bimbingan.[2]
Dalam situasi tertentu, kadang-kadang individu dihadapkan pada suatu kesulitan yang bersumber dari dalam dirinya sendiri. Masalah ini timbul karena individu merasa kurang berhasil dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan hal-hal dalam dirinya. Konflik yang berlarut-larut, frustasi, dan neurosis merupakan sumber timbalnya pribadi. Masalah  pribadi juga bisa timbul akibat individu gagal dalam mempertemukan antara aspek-aspek pribadi di satu pihak dan keadaan lingkungan di pihak lain.
Menurut Surya dan Winkel aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan layanan bimbingan pribadi antara lain sebagai berikut :
a.    Kemampuan individu memahami dirinya sendiri
b.    Kemampuan individu mengambil keputusan sendiri
c.    Kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri, misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan Tuhan.[3]
2.      Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial adalah usaha bimbingan yang bertujuan membantu siswa mengatasi kesulitannya dalam bidang sosial. Bentuk bimbingan ini misalnya informasi cara berorganisasi, cara bergaul agar disenangi kelompok, cara-cara mendapatkan biaya sekolah tanpa harus mengorbankan belajar, dan sebagainya.
Selain problem yang menyangkut dirinya sendiri, individu juga di hadapkan pada problem yang terkait dengan orang lain. Dengan perkataan lain, masalah individu ada yang bersifat pribadi dan ada yang bersifat sosial. Kadang-kadang individu mengalami kesulitan atau masalah dalam hubungannya dengan individu lain atau lingkungan sosialnya.
Masalah ini dapat timbul karena individu kurang mampu atau gagal berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya.
Masalah individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya:
a.       kesulitan dalam persahabatan
b.      kesulitan mencari teman
c.       merasa terasing dalam aktivitas kelompok
d.      kesulitan memproleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok
e.       kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga
f.       kesulitan dalam menghadapi kesulitan social yang baru
selain masalah di atas, aspek-aspek sosial yang memerlukan layanan bimbingan sosial antara lain sebagai berikut :
a.       kemampuan indivudu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya
b.      kemampuan individu melakukan adaptasi
c.       kemampuan individu melakukan sosialisasi (interaksi sosial) dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
3.      Bimbingan Belajar
Siswa di sekolah dan di madrasah baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat memiliki masalah yang satu sama lain berbeda tingkat kompleksitasnya. Masalah siswa di sekolah dan madrasah ada yang disebabkan oleh kondisi dalam diri siswa sendiri dan ada yang disebabkan oleh kondisi di luar siswa.
Bimbingan belajar adalah usaha bimbingan kepada siswa untuk mengatasi kesulitan dalam bidang belajar. bentuk bimbingan belajar misalnya membentuk kelompok belajar, memberikan informasi tentang cara belajar yang baik, memberi nformasi tentang cara mengatur jadwal belajar, cara memusatkan perhatian dalam belajar, memberikan informasi tentang pola belajar, dan sebagainya.
Beberapa aspek masalah belajar yang memerlukan layanan bimbingan belajar atau bimbingan akademik (academic guadience) antara lain sebagai berikut :
a.    Kemampuan belajar yang rendah
b.    Motivasi belajar yang rendah
c.    Minat belajar yang rendah
d.   Tidak berbakat pada mata pelajaran tertentu
e.    Kesulitan berkonsentrasi dalam belajar
f.     Sikap belajar yang tidak terarah
g.    Perilaku mal akdaftif dalam belajar seperti suka mengganggu teman ketika belajar
h.    Prestasi belajar yang rendah
i.      Penyaluran kelompok belajar dan kegiatan belajar siswa lainnya
j.      Pemilihan dan penyaluran jurusan
k.    Gagal ujian atau tidak naik kelas

4.        Bimbingan Karier
Bimbingn karier yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, Bimbingan karier juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian integral program pendidikan. Bimbingan karier terkait dengan perkembangan kognitif, efektif, atau pun keterampilan individu dalam mewujudkan konsep diri yg positif, memahami proses pengambilan keputusan, ataupun perolehan pengetahuan dalam keterampilan yang akan membantu dirinya memasuki sistem kehidupan sosial budaya yang terus menerus berubah.
Menurut Winkel (1991), bimbingan karier merupakan bantuan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan (profesi) tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan tersebut dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki berdasarkan pengertian diatas, bimbingan karier bisa bermakna suatu bantuan diri pembimbing kepada terbimbing (siswa) dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah karier.
Bimbingan karier juga bermakna jenis bimbingan yang membantu siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut karier tertentu.
Bimbingan karier membantu individu mempersiapkan pekerjaan atau jabatan, membantu individu pada saat bekerja, dan membantu individu setelah pensiun dari pekerjaannya dengan kata lain, bimbingan karier membantu individu mengembangkan kariernya sepanjang hayat.[4]
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa bimbingan karier merupakan upaya bantuan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, dan mengembangkan masa depannya yang sesuai dengan bentuk kehidupannya yang diharapkan.
Ada pun masalah-masalah dalam bimbingan karier antara lain sebagai berikut :
a.    pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja
b.    pemahaman kondisi dan kemampuan diri
c.    pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karir
d.    penyesuaian pekerjaan dan pemecahan masalah-masalah karir yang dihadapi.
B.  Cara-Cara Mengatasi Masalah-Masalah Dalam Berbagai Bimbingan
Jika terdapat masalah-masalah yang ada pada bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan  belajar dan bimbingan karier maka cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, sebagaimana yang kita ketahui sebagai berikut :
1.    Bimbingan pribadi
Untuk membantu individu mengatasi masalah-masalah yang bersifat pribadi. Ada beberapa macam cara untuk mengatasi masalah pribadi, yaitu:
a.    Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b.    Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatnnya yang kereatif liar, dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di masa depan
c.    Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya.
d.   Pemantapan kemampuan mengambil keputusan
e.    Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan ang telah diambil
f.     Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohani maupun jasmani
g.    Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif
h.    Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan isi pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif
i.      Pemantapan kemmpuan bertingkah laku dan berhbungan social, baik dirumah, di sekolah maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata karma, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hokum, ilmu, dan kebiasaan yang berlaku.
j.      Pemantapan hubungan yang dinamis, dan produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama di sekolah yang lain, di luar sekolah, maupun di masyarakat pada umumnya
k.    Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab
l.      Layanan informasi
Informasi tentang tahap-tahap perkembangan dapat mencangkup perkembangan fisik, motorik, bicara, emosi, social, penyesuaian, bermain, kreatifitas, pengertian, moral, seks, perkembangan.[5]
m.  Orientasi
     Layanan orientasi bidang pengembangan pribadi mencangkup: suasana, lembaga, dan objek pengembangan pribadi seperti lembaga pengembangan bakat,pusat kebugaran dan latihan pengembangan diri, tempat rekreasi dan sebagainya.
2.    Bimbingan sosial
Ada beberapa cara menyelesaikan masalah dalam bimbingan sosial yang bisa diberikan kepada siswa di sekolah dan madrasah. Bentuk layanan tersebut antara lain :
a.    Laynan informasi yang mencangkup :
1)   Informasi tentang keadaan masyarakat dewasa saat ini mencangkup :
a)    Informasi tentang ciri-ciri masyarakat  maju atau modern
b)   Makna ilmu pengetahuan
c)    Pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia, dan lain-lain.


2)   Informasi tentang cara-cara bergaul
Informasi tentang cara-cara bergaul berkomunikasi diberikan kepada setiap individu. Sebagai makhluk social, individu perlu berhubungan dengan orang lain. Dengan perkataan lain individu memerlukan orang lain dalam kehidupannya. Untuk dapat berhubungan dengan orang lain secara baik, individu dituntut untuk mampu beradaptasi menyesuaikan diri dengan lingkungan
3)   Orientasi
Layanan orientasi untuk bidang pengembangan hubungan social adalah : suasana, lembaga dan objek-objek pengembangan social seperti berbagai suasana hubungan social antar individu dalam keluarga, organisasi, atau lembaga tertentu, dalam acara tertentu.
3.    Bimbingan belajar
Yang lebih tepat, bentuk bimbingan belajar kepada para siswa adalah menyesuaikan dengan masalah belajar yang terjadi dan dihadapi oleh siswa. Dengan melihat spesifikasi masalah yang dihadapi oleh siswa, guru pembimbing belajar kepada para siswa.
Beberapa cara dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam bimbingan belajar yang bisa diberikan kepada pada para siswa di sekolah dan madrasah antara lain sebagai berikut :
a.    Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dalam mencari informasi drai berbagai sumber belajar, bersikap terhadp guru dan nara sumber lainnya, mengerjakan tugas, mengembangkan keterampilan, dan menjalani program penilaian
b.    Pemantapan system belajar dan berlatih, baik secara mandiri aupun berkelompok
c.    Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian
d.   Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, social, dan budaya yang ada di lingkungan sekitar, dan masyarakat.[6]
e.    Orientasi kepada para siswa (khususnya siswa baru) tentang tujuan institusional (tujuan sekolah dn madrasah), isi kuriklum pembelajaran, struktur organisasi sekolah (madrasah), cara-cara belajar yang tepat, penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah atau madrasah.
f.     Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama mengikti pelajaran di sekolah dan madrasah maupun di rumah baik secara individual maupun kelmpok.
g.    Bantuan dalam memilih jurusan ataupun program studi yang sesuai, memilih kegiatan-kegiatan nonakademik /m yang menunjang usaha belajar dan memilih program studi lanjutan untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bantuan ini juga mencangkup penyebaran informasi (layanan informasi) tentang program studi yang tersedia pada jenjang pendidikan tertentu.
h.    Pengumpulan data siswa (layanan pengumpulan data) yang berkenan dengan kemampuan intelektual, bakatkhusus, arah minat, cita-cita hidup, pada program-program studi atau jurusan tertentu, dan lain sebagainya.
i.      Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang mampu menyusun dan mentaati jadwal belajar di rumah, kurang siap menghadapi ulangan atau ujian,  kurang dapat berkonsentrasi, kurng menguasai cara belajar yang tepat di berbagai mata pelajaran, menghadapi keadaan di rumah yang mempersulit cara belajar secara rutin.
j.      Bantuan dalam hal membentuk kelompok-kelompok belajar dan mengatur kegiatan-kegiatan belajar kelompok supaya berjalan secara efektif dn efisien.[7]


4.    Bimbingan karier
Beberapa cara dalam menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam bimbingan karier yang bisa diberikan pada siswa di sekolah dan madrasah antara lain sebagai berikut :
a.    Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecendrungan karier yng hendak dikembangkan
b.    Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang dikembangkan
c.    Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup
d.   Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan .
e.    Layanan informasi tentang diri sendiri yang mencangkup
1)   Kemampuan intelektual
2)   Bakat khusus dibidang akademik
3)   Minat-minat umum dan khusus
4)   Hasil belajar dalam berbagai bidang studi
5)   Sifat-sifat kepribadian yang ada relevansinya dengan karer seperti potensi kepemimpinan, kerajinan, kejujuran, keterbukaan
6)   Nilai-nilai kehidupan dan cita-cita masa depan
7)   Keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki siswa
8)   Kesehatan fisik dan mental
9)   Kematangan vokasional
f.     Layanan informasi tentang lingkunan hidup yang relefan bagi perencanaan karier yang mencangkup :
1)   Informasi pendidikan (education information)
2)   Informasi jabatan (vocational information)
g.    Layana penempatan
Layanan penemptan yaitu usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih di bangku sekolah atau madrasah dan sesudah tamat, dalam mengambil program studi tertentu sebagai studi lanjutan atau langsung bekerja.
Tujuan layanan ini adalah agar siswa menempatkan diri dalam program studi akademik dan lingku kegitan nonakademik, yang mennjang perkembanggannya dan semakin merealisasikan rencana masa depannya atau melibatkan diri dalam lingkup suatu jabatan yang diharapkan cocok baginya dan memberikan kepuasan bagi dirinya.
h.    Layanan orientasi
Layanan orientasi untuk bidng pengembangan karier mencangkup : suasana, lembaga, dan objek, karier kerja seperti kantor, bengkel pabrik, pengoprasionalan perangkat kerja tertentu.




















BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dalam bimbingan konseling terdapat berbagai jenis atau ragam bimbingan konseling diantaranya bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier.
Bimbingan pribadi bisa dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi yang mampu bersos ialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Bimbingan sosial adalah usaha bimbingan yang bertujuan membantu siswa mengatasi kesulitannya dalam bidang sosial. Bentuk bimbingan ini misalnya informasi cara berorganisasi, cara bergaul agar disenangi kelompok, cara-cara mendapatkan biaya sekolah tanpa harus mengorbankan belajar, dan sebagainya
Bimbingan belajar adalah usaha bimbingan kepada siswa untuk mengatasi kesulitan dalam bidang belajar.
Bimbingn karier yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan.

B.  Saran
Demikian makalah ini kami susun. Semoga apa yang telah kami uraikan diatas mengenai bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier. sedikit banyaknya memberi manfaat kepada kita semua. Dan kami menyadari sebagai manusia biasa memang tidak luput dari kesalahan tidak terkecuali dengan makalah yang kami buat.  Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Amiiin.



[1]    Abu Ahmadi. 1991. Bimbingan dn Konseling di sekola. (Jakarta : PT Rineka Cipta). Hal. 179
[2] Tohrin.2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). (Jakarta:Kharisma Putra Utama Offset). Hal. 124
[3] Ibid. Hal. 124
[4] Achmad Jutika Nurihsan. 2016. Bimbingan & Konseling (Bandung : PT Rafika Aditama). Hal. 16
[5]   Dewa Ketut Sukardi. 2010. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.(Jakarta : PT Rineka Cipta). Hal. 54
[6] Ibid. hal. 56
[7] Iibid. Hal.



1 komentar: