MAKALAH BIMBINGAN KONSELING
Contoh kasus bimbingan
pribadi, sosial, belajaran, karir dan cara penyelesaian
![]() |
DISUSUN OLEH :
1.
|
Yulia Sudarmi
|
(1501030372)
|
2.
|
Ahmad Nawawi
|
(15010303 )
|
3.
|
Farhatunnisah
|
(15010303 )
|
4.
|
Heri Sopian Hadi
|
(15010303 )
|
5.
|
Reka Amalia
|
(15010303 )
|
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
MATARAM
2016
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul " contoh kasus-kasus bimbingan pribadi,
bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier dan cara penyelesaiannya".
Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun
penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan
Konseling. Penulis menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kritik serta saran yang membangun senantiasa kami harapkan guna
perbaikan dimasa mendatang.
Akhirnya kami para penyusun berharap semoga makalah ini bemanfaat bagi
kami khususnya dan anda yang membaca makalah ini.
Mataram,
15 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................
i
DAFTAR ISI.......................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................
1
A.
Latar
Belakang.............................................................................
1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................
2
C.
Tujuan...........................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................
3
A.
Ragam
Bimbingan Beserta Masalah-Masalahnya.....................
3
1.
Bimbingan
Pribadi....................................................................... 4
2.
Bimbingan
Sosial......................................................................... 5
3.
Bimbingan
Belajar....................................................................... 6
4.
Bimbingan
Karier........................................................................ 7
B.
Cara
Mengatasi Masalah Dalam Berbagai Bimbingan.............
8
1.
Bimbingan
Pribadi....................................................................... 8
2.
Bimbingan
Sosial......................................................................... 9
3.
Bimbimgan
Belajar.................................................................... 10
4.
Bimbingan
Karier...................................................................... 12
BAB III PENUTUP........................................................................... 14
A.
Kesimpulan..................................................................................
14
B.
Saran............................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendukung
utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia di Indonesia yang bermutu
adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu salah satunya didukung
oleh pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam
memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya.
Sekolah
merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk
pribadi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat. Sekolah merupakan suatu sistem yang komponen-komponen
didalamnya terintegrasi dengan baik. Bimbingan dan konseling adalah salah satu
komponen sekolah yang bertugas membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi
komponen sekolah yang lain.
Bimbingan dan
konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara individu
maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang
pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan
perencanaan karier, melalui berbaga jenis layanan dan kegiatan pendukung,
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Secara formal
kedudukan BK dalam sistem pendidikan di Indonesia ada didalam undang-undang No.
20/2003 tentang sistem pendidikan nasional beserta perangkat peraturan
pemerintahanya, sedangkan hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan
dasar dimana sekolah dasar ada didalamnya dibicarakan secara khusus
dalam PP No. 28/1999 tentang pendidikan dasar bab X pada pasal 25 ayat I.
Pelayanan bimbingan dan konseling memilliki peranan
penting, baik bagi individu yang berada dalam lingkungan sekolah,
rumah tangga (keluarga), maupun masyarakat pada umumnya. Dalam kelembagaan
sekolah terdapat sejumlah bidang kegiatan dan bidang pelayanan bimbingan dan
konseling mempunyai kedudukan dan peranan yang khusus.
Oleh karena
itu dalam makalah ini kita akan membahas tentang masalah-masalah dalam kehidupan
pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan perencanaan karier. Selain
membahas tentang masalah-masalahnya kita juga akan membahas tentang cara-cara
penyelesaian masalah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah contoh-contoh kasus dari bimbingan pribadi,
bimbingan social, bimbingan karier, bimbingan belajar ?
2. Bagaimanakah cara penyelesaian dari kasus-kasus tersebut
?
C. Tujuan
1. Mengetahui contoh-contoh kasus dari bimbingan pribadi, bimbingan social,
bimbingan karier, bimbingan belajar
2. Mengetahui cara penyelesaian dari kasus-kasus yang
menyangkut bimbingan pribadi, bimbingan social, bimbingan karier, bimbingan
belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-macam Bimbingan Beserta Masalah-Masalahnya
Seperti terdapat dalam perkembangan sejarahnya, bahwa
bimbingan dan konseling pada awalnya hanya terbatas pada bimbingan jabatan
misalnya, “job selection, job placement”, dan “job training”. Dengan cara ini,
efisiensi dalam pekerjaan dapat tercapai dan penempatan orang sesuai dengan
kemampuan-kemampuan yang ada padanya, sehingga kesulitan-kesulian atau
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pekerjaan dapat dihindarkan. There major
types of counseling: vocational, educational, and personal. Artinya adalah, ada
tiga jenis utama konseling: kejuruan, pendidikan, dan pribadi.”
Hanya sebatas pada bimbingan pekerjaan. Disamping itu
diharapkan adanya penempatan orang sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada
padanya sehingga kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan pekerjaan dapat
dihindarkan. Dalam segi pendidikan seperti yang dirintis oleh Jesse B. Davis.
Selain adanya bimbingan dalam pekerjaan yang memunculkan vocational guidance,
adapula pendidikan dalam yang merupakan educational guidance. Banyak
masalah timbul karena kondisi pribadi individu yang bersangkutan. Oleh karena
itu timbullah bimbingan yang tertuju pada keadaan pribadi seseorang sehingga kemudian muncul
yang disebut personal guidance.[1]
Secara teoritis memang dapat dibedakan adanya
bermacam-macam bimbingan dan konseling tersebut, tetapi secara praktis sangat
sulit dapat dikatakan sangat kecil kemungkinannya untuk memisahkan antara yang
satu dengan yang lain. Blum dan Balinsky juga mengemukakan hal yang sama
sebagai berikut:
Pengertian bimbingan dan konseling menyangkut setiap aspek
dari individu, baik fisik, psikis, maupun sosial. Dengan demikian tidaklah mungkin
orang mengisolasi tiap-tiap bagian dengan bagian yang lain karena bagian yang
satu selalu berhubungan dengan bagian yang lain. Dalam bimbingan dan konseling
pendidikan, faktor pendidikanlah yang merupakan faktor yang menonjol.
Pada umumnya, orang memang membedakan bimbingan dan
konseling dalam tiga macam, tetapi hal tersebut tidak berarti bahwa bimbingan
dan konseling hanya terbatas pada tiga macam tersebut. Masih ada jenis
bimbingan yang lain, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan
belajar,dan bimbingan karier.
Jika dilihat dari segi masalah individu, maka jenis-jenis
bimbingannya terbagi menjadi 4 jenis bimbingan diantaranya sebagai berikut :
1. Bimbingan pribadi
Bimbingan
pribadi bisa dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing
(individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi yang mampu
bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik. Menurut Surya
(1988) bimbingan pribadi merupakan bimbingan dalam mengahadapi dan memecahkan
masalah-masalah pribadi.
Sedangkan
menurut Winkel (1991) menyatakan bahwa
bimbingan pribadi merupakan proses bantuan yang menyangkut keadaan batinnya
sendiri. Berdasarkan pengertian di atas bimbingan pribadi (personal guidance)
bisa bermakna bimbingan.[2]
Dalam situasi
tertentu, kadang-kadang individu dihadapkan pada suatu kesulitan yang bersumber
dari dalam dirinya sendiri. Masalah ini timbul karena individu merasa kurang
berhasil dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan hal-hal dalam dirinya.
Konflik yang berlarut-larut, frustasi, dan neurosis merupakan sumber timbalnya
pribadi. Masalah pribadi juga bisa
timbul akibat individu gagal dalam mempertemukan antara aspek-aspek pribadi di
satu pihak dan keadaan lingkungan di pihak lain.
Menurut Surya
dan Winkel aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan layanan bimbingan
pribadi antara lain sebagai berikut :
a. Kemampuan individu memahami dirinya sendiri
b. Kemampuan individu mengambil keputusan sendiri
c. Kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut
keadaan batinnya sendiri, misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut
hubungannya dengan Tuhan.[3]
2. Bimbingan Sosial
Bimbingan
sosial adalah usaha bimbingan yang bertujuan membantu siswa mengatasi
kesulitannya dalam bidang sosial. Bentuk bimbingan ini misalnya informasi cara
berorganisasi, cara bergaul agar disenangi kelompok, cara-cara mendapatkan
biaya sekolah tanpa harus mengorbankan belajar, dan sebagainya.
Selain problem
yang menyangkut dirinya sendiri, individu juga di hadapkan pada problem yang
terkait dengan orang lain. Dengan perkataan lain, masalah individu ada yang
bersifat pribadi dan ada yang bersifat sosial. Kadang-kadang individu mengalami
kesulitan atau masalah dalam hubungannya dengan individu lain atau lingkungan
sosialnya.
Masalah ini
dapat timbul karena individu kurang mampu atau gagal berhubungan dengan
lingkungan sosialnya yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya.
Masalah
individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya:
a. kesulitan dalam persahabatan
b. kesulitan mencari teman
c. merasa terasing dalam aktivitas kelompok
d. kesulitan memproleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok
e. kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam
keluarga
f. kesulitan dalam menghadapi kesulitan social yang baru
selain masalah
di atas, aspek-aspek sosial yang memerlukan layanan bimbingan sosial antara
lain sebagai berikut :
a. kemampuan indivudu melakukan sosialisasi dengan
lingkungannya
b. kemampuan individu melakukan adaptasi
c. kemampuan individu melakukan sosialisasi (interaksi sosial)
dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
3. Bimbingan Belajar
Siswa di sekolah dan di madrasah baik sebagai pribadi
maupun sebagai anggota masyarakat memiliki masalah yang satu sama lain berbeda
tingkat kompleksitasnya. Masalah siswa di sekolah dan madrasah ada yang
disebabkan oleh kondisi dalam diri siswa sendiri dan ada yang disebabkan oleh
kondisi di luar siswa.
Bimbingan belajar adalah usaha bimbingan kepada siswa
untuk mengatasi kesulitan dalam bidang belajar. bentuk bimbingan belajar
misalnya membentuk kelompok belajar, memberikan informasi tentang cara belajar
yang baik, memberi nformasi tentang cara mengatur jadwal belajar, cara
memusatkan perhatian dalam belajar, memberikan informasi tentang pola belajar,
dan sebagainya.
Beberapa aspek masalah belajar yang memerlukan layanan
bimbingan belajar atau bimbingan akademik (academic guadience) antara lain
sebagai berikut :
a. Kemampuan belajar yang rendah
b. Motivasi belajar yang rendah
c. Minat belajar yang rendah
d. Tidak berbakat pada mata pelajaran tertentu
e. Kesulitan berkonsentrasi dalam belajar
f. Sikap belajar yang tidak terarah
g. Perilaku mal akdaftif dalam belajar seperti suka
mengganggu teman ketika belajar
h. Prestasi belajar yang rendah
i. Penyaluran kelompok belajar dan kegiatan belajar siswa
lainnya
j. Pemilihan dan penyaluran jurusan
k. Gagal ujian atau tidak naik kelas
4.
Bimbingan Karier
Bimbingn karier yaitu bimbingan untuk membantu individu
dalam perencanaan, Bimbingan karier juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan
perkembangan individu sebagai bagian integral program pendidikan. Bimbingan
karier terkait dengan perkembangan kognitif, efektif, atau pun keterampilan
individu dalam mewujudkan konsep diri yg positif, memahami proses pengambilan
keputusan, ataupun perolehan pengetahuan dalam keterampilan yang akan membantu
dirinya memasuki sistem kehidupan sosial budaya yang terus menerus berubah.
Menurut Winkel (1991), bimbingan karier merupakan bantuan
dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan
(profesi) tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan tersebut dan
dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang
telah dimasuki berdasarkan pengertian diatas, bimbingan karier bisa bermakna
suatu bantuan diri pembimbing kepada terbimbing (siswa) dalam menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah karier.
Bimbingan karier juga bermakna jenis bimbingan yang
membantu siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang
menyangkut karier tertentu.
Bimbingan karier membantu individu mempersiapkan
pekerjaan atau jabatan, membantu individu pada saat bekerja, dan membantu
individu setelah pensiun dari pekerjaannya dengan kata lain, bimbingan karier
membantu individu mengembangkan kariernya sepanjang hayat.[4]
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa
bimbingan karier merupakan upaya bantuan terhadap individu agar dapat mengenal
dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, dan mengembangkan masa depannya
yang sesuai dengan bentuk kehidupannya yang diharapkan.
Ada pun masalah-masalah dalam bimbingan karier antara
lain sebagai berikut :
a. pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja
b. pemahaman kondisi dan kemampuan diri
c. pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan
pengembangan karir
d. penyesuaian
pekerjaan dan pemecahan masalah-masalah karir yang dihadapi.
B. Cara-Cara Mengatasi Masalah-Masalah Dalam Berbagai Bimbingan
Jika terdapat
masalah-masalah yang ada pada bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier maka cara untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut, sebagaimana yang kita ketahui sebagai
berikut :
1. Bimbingan pribadi
Untuk membantu
individu mengatasi masalah-masalah yang bersifat pribadi. Ada beberapa macam
cara untuk mengatasi masalah pribadi, yaitu:
a. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan
dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan
pengembangannya untuk kegiatan-kegiatnnya yang kereatif liar, dan produktif
baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di masa depan
c. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha
penanggulangannya.
d. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan
e. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan
keputusan ang telah diambil
f. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup
sehat, baik secara rohani maupun jasmani
g. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam
lisan maupun tulisan secara efektif
h. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan isi
pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif
i. Pemantapan kemmpuan bertingkah laku dan berhbungan
social, baik dirumah, di sekolah maupun di masyarakat luas dengan menjunjung
tinggi tata karma, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hokum, ilmu, dan
kebiasaan yang berlaku.
j. Pemantapan hubungan yang dinamis, dan produktif dengan
teman sebaya, baik di sekolah yang sama di sekolah yang lain, di luar sekolah,
maupun di masyarakat pada umumnya
k. Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta
upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab
l. Layanan informasi
Informasi
tentang tahap-tahap perkembangan dapat mencangkup perkembangan fisik, motorik,
bicara, emosi, social, penyesuaian, bermain, kreatifitas, pengertian, moral,
seks, perkembangan.[5]
m. Orientasi
Layanan orientasi bidang pengembangan
pribadi mencangkup: suasana, lembaga, dan objek pengembangan pribadi seperti
lembaga pengembangan bakat,pusat kebugaran dan latihan pengembangan diri,
tempat rekreasi dan sebagainya.
2. Bimbingan sosial
Ada beberapa
cara menyelesaikan masalah dalam bimbingan sosial yang bisa diberikan kepada
siswa di sekolah dan madrasah. Bentuk layanan tersebut antara lain :
a. Laynan informasi yang mencangkup :
1) Informasi tentang keadaan masyarakat dewasa saat ini
mencangkup :
a) Informasi tentang ciri-ciri masyarakat maju atau modern
b) Makna ilmu pengetahuan
c) Pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia, dan lain-lain.
2) Informasi tentang cara-cara bergaul
Informasi
tentang cara-cara bergaul berkomunikasi diberikan kepada setiap individu.
Sebagai makhluk social, individu perlu berhubungan dengan orang lain. Dengan
perkataan lain individu memerlukan orang lain dalam kehidupannya. Untuk dapat
berhubungan dengan orang lain secara baik, individu dituntut untuk mampu beradaptasi
menyesuaikan diri dengan lingkungan
3) Orientasi
Layanan
orientasi untuk bidang pengembangan hubungan social adalah : suasana, lembaga
dan objek-objek pengembangan social seperti berbagai suasana hubungan social
antar individu dalam keluarga, organisasi, atau lembaga tertentu, dalam acara
tertentu.
3. Bimbingan belajar
Yang lebih
tepat, bentuk bimbingan belajar kepada para siswa adalah menyesuaikan dengan
masalah belajar yang terjadi dan dihadapi oleh siswa. Dengan melihat
spesifikasi masalah yang dihadapi oleh siswa, guru pembimbing belajar kepada
para siswa.
Beberapa cara dalam menyelesaikan masalah yang terjadi
dalam bimbingan belajar yang bisa diberikan kepada pada para siswa di sekolah
dan madrasah antara lain sebagai berikut :
a. Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan
efisien serta produktif, baik dalam mencari informasi drai berbagai sumber
belajar, bersikap terhadp guru dan nara sumber lainnya, mengerjakan tugas,
mengembangkan keterampilan, dan menjalani program penilaian
b. Pemantapan system belajar dan berlatih, baik secara
mandiri aupun berkelompok
c. Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah
sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian
d. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik,
social, dan budaya yang ada di lingkungan sekitar, dan masyarakat.[6]
e. Orientasi kepada para siswa (khususnya siswa baru)
tentang tujuan institusional (tujuan sekolah dn madrasah), isi kuriklum
pembelajaran, struktur organisasi sekolah (madrasah), cara-cara belajar yang
tepat, penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah atau madrasah.
f. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar
yang tepat selama mengikti pelajaran di sekolah dan madrasah maupun di rumah
baik secara individual maupun kelmpok.
g. Bantuan dalam memilih jurusan ataupun program studi yang
sesuai, memilih kegiatan-kegiatan nonakademik /m yang menunjang usaha belajar
dan memilih program studi lanjutan untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Bantuan ini juga mencangkup penyebaran informasi (layanan informasi) tentang
program studi yang tersedia pada jenjang pendidikan tertentu.
h. Pengumpulan data siswa (layanan pengumpulan data) yang
berkenan dengan kemampuan intelektual, bakatkhusus, arah minat, cita-cita
hidup, pada program-program studi atau jurusan tertentu, dan lain sebagainya.
i. Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar
seperti kurang mampu menyusun dan mentaati jadwal belajar di rumah, kurang siap
menghadapi ulangan atau ujian, kurang
dapat berkonsentrasi, kurng menguasai cara belajar yang tepat di berbagai mata
pelajaran, menghadapi keadaan di rumah yang mempersulit cara belajar secara
rutin.
j. Bantuan dalam hal membentuk kelompok-kelompok belajar dan
mengatur kegiatan-kegiatan belajar kelompok supaya berjalan secara efektif dn
efisien.[7]
4. Bimbingan karier
Beberapa cara
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam bimbingan karier yang
bisa diberikan pada siswa di sekolah dan madrasah antara lain sebagai berikut :
a. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecendrungan karier
yng hendak dikembangkan
b. Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya,
khususnya karier yang dikembangkan
c. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha
memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup
d. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi,
khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan .
e. Layanan informasi tentang diri sendiri yang mencangkup
1) Kemampuan intelektual
2) Bakat khusus dibidang akademik
3) Minat-minat umum dan khusus
4) Hasil belajar dalam berbagai bidang studi
5) Sifat-sifat kepribadian yang ada relevansinya dengan
karer seperti potensi kepemimpinan, kerajinan, kejujuran, keterbukaan
6) Nilai-nilai kehidupan dan cita-cita masa depan
7) Keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki siswa
8) Kesehatan fisik dan mental
9) Kematangan vokasional
f. Layanan informasi tentang lingkunan hidup yang relefan
bagi perencanaan karier yang mencangkup :
1) Informasi pendidikan (education information)
2) Informasi jabatan (vocational information)
g. Layana penempatan
Layanan penemptan yaitu usaha-usaha membantu siswa
merencanakan masa depannya selama masih di bangku sekolah atau madrasah dan
sesudah tamat, dalam mengambil program studi tertentu sebagai studi lanjutan
atau langsung bekerja.
Tujuan layanan ini adalah agar siswa menempatkan diri
dalam program studi akademik dan lingku kegitan nonakademik, yang mennjang
perkembanggannya dan semakin merealisasikan rencana masa depannya atau
melibatkan diri dalam lingkup suatu jabatan yang diharapkan cocok baginya dan
memberikan kepuasan bagi dirinya.
h. Layanan orientasi
Layanan orientasi untuk bidng pengembangan karier
mencangkup : suasana, lembaga, dan objek, karier kerja seperti kantor, bengkel
pabrik, pengoprasionalan perangkat kerja tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam
bimbingan konseling terdapat berbagai jenis atau ragam bimbingan konseling
diantaranya bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan
karier.
Bimbingan
pribadi bisa dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (individu)
agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi yang mampu bersos
ialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Bimbingan
sosial adalah usaha bimbingan yang bertujuan membantu siswa mengatasi
kesulitannya dalam bidang sosial. Bentuk bimbingan ini misalnya informasi cara
berorganisasi, cara bergaul agar disenangi kelompok, cara-cara mendapatkan
biaya sekolah tanpa harus mengorbankan belajar, dan sebagainya
Bimbingan
belajar adalah usaha bimbingan kepada siswa untuk mengatasi kesulitan dalam
bidang belajar.
Bimbingn karier yaitu bimbingan untuk membantu individu
dalam perencanaan.
B. Saran
Demikian
makalah ini kami susun. Semoga apa yang telah kami uraikan diatas
mengenai bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier.
sedikit banyaknya memberi manfaat kepada kita semua. Dan kami menyadari sebagai
manusia biasa memang tidak luput dari kesalahan tidak terkecuali dengan makalah
yang kami buat. Untuk itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih
baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Amiiin.
[1] Abu Ahmadi. 1991. Bimbingan dn Konseling
di sekola. (Jakarta : PT Rineka Cipta). Hal. 179
[2] Tohrin.2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
(Berbasis Integrasi). (Jakarta:Kharisma Putra Utama Offset). Hal. 124
[3] Ibid. Hal. 124
[4] Achmad Jutika Nurihsan. 2016. Bimbingan & Konseling (Bandung
: PT Rafika Aditama). Hal. 16
[5] Dewa Ketut Sukardi. 2010. Pengantar
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.(Jakarta : PT Rineka
Cipta). Hal. 54
[6] Ibid. hal. 56
[7] Iibid. Hal.
terima kasih
BalasHapus